Berikut
Instrumen-instrumen akustik yang dapat digunakan untuk mengestimasi keberadaan
plankton di perairan :
1. ADCP ( Acoustic Doppler Current
Profiler)
Untuk
mengestimasi plankton dalam perairan sebenarnnya tidak hanya dengan alat
simsard melainkan dengan ADCP, echosounder dan yang lainnya juga dapat
dilakukan. Alat ukur "Acoustic Doppler Current Profiler", yang
dikenal dengan ADCP, merupakan salah satu alat pengukur kecepatan arus air
berteknologi tinggi. ADCP menggunakan gelombang suara (sonar) sebagai alat
pendeteksinya dan mempunyai akurasi yang tinggi.
Informasi
yang diukur oleh alat tersebut adalah meliputi besar dan arah arus air hingga
128 titik di kolom air dengan maksimum kedalaman pengukuran mencapai beberapa
ratus meter, tergantung pada frekwensi suara yang digunakannya. Selain itu,
alat ini memberikan informasi mengenai suhu air laut, lintasan kapal, topo-
grafi dasar perairan serta dapat dihubungkan dengan Global Positioning System
(GPS) untuk penentuan posisi pengukuran.
MACAM – MACAM ADCP
Ada
tiga konfigurasi ADCP yang diproduksi RD Instruments (RD Instruments, 1995),
yaitu :
- Direct-reading
ADCP (RD-ADCP) : dioperasikan dari kapal / perahu dan dihubungkan langsung
ke komputer sehingga hasil pengukuran dapat diamati secara langsung;
- Hull-mounted
ADCP : terpasang permanen di kapal. Pengoperasiannya seperti halnya
Direct-reading ADCP.
- Mooring
ADCP : dimaksudkan untuk pengukuran arus pada suatu titik tetap pada
jangka waktu tertentu. Hasil pengukuran direkam pada memory di alat
tersebut.
ADCP
keistimewaannya meliputi:
- Dapat
bekerja di kapal dengan penentuan posisi yang lengkap termasuk bottom-tracking dan permukaan laut untuk
transek dengan menggunakan GPS.
- ADCP
memberikan sistem real-time untuk pesisir pantai, dan monitoring
pelabuhan.
- ADCP
mudah digunakan untuk mengukur arus.
Mempunyai
system otomatik yang dilengkapi dengan baterai dan perekamuntuk buoy lepas
pantai atau bottom-mounting.
PENGENALAN DARI ADCP
Gambar
3. (a)Standard and Mini ADPs, (b) ADPs Depth Cells (c) View ADP
Untuk pengestimasian
plankton menggunakan ADCP caranya itu sama saja dengan pengestimasian ikan dan
biota-biota laut lainnya. Caranya adalah transducer mengirim beam ke dasar
perairan dengan mengatur setiap zona kedalaman perairan kedalam beberapa kolom
air. Kemudian beam tersebut memantul dari dasar perairan dan diterima kembali,
dan dapat dilihat pada monitor. Bedanya hanya pada frekuensi beam yang dipakai
untuk mengestimasi plankton adalah frekuensi tinggi, sedangkan untuk ikan-ikan
dan dasar perairan digunakan frekuensi sedang dan rendah.
Kelebihan ADCP yaitu dapat
menentukan posisi kedalaman plankton serta biota laut lainnya secara tepat pada zona dan
kolom-kolom air yang sudah dibagi oleh ADCP saat mengirimkan beam ke dasar
perairan.
Sebuah echosounder ilmiah adalah
perangkat yang menggunakan teknologi SONAR untuk pengukuran bawah air fisik dan
biologis komponen-perangkat ini juga dikenal sebagai SONAR ilmiah. Aplikasi
termasuk batimetri, klasifikasi substrat, studi vegetasi air, ikan, dan plankton,
dan diferensiasi massa air. Echosounder merupakan salah satu teknik
pendeteksian bawah air. Dalam aplikasinya, Echosounder menggunakan instrument
yang dapat menghasilkan beam (pancaran gelombang suara) yang disebut dengan
transduser. Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan
mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya
sampai echo kembali dari dasar air (Parkinson, B.W., 1996).
Echosounder dilengkapi dengan proyektor
untuk menghasilkan gelombang akustik yang akan di masukan ke dalam air laut.
Sonar bathymetric memerlukan proyektor yang dapat menghasilkan berulang-ulang
kali pulsa akustik yang dapat dikontrol. Kegunaan dasar Echosounder adalah
untuk mengukur kedalaman suatu perairan dengan mengirimkan gelombang dari
permukaan ke dasar dan dicatat waktunya hingga Echo kembali dari dasar .